Kamis, 08 Mei 2025
IBU ALEMU MENGGUGAT MENANG
Jumat, 18 April 2025
LARANGAN SHOLAT SETELAH ASAR DAN SUBUH
Bab Larangan Shalat Setelah
Ashar dan Setelah Subuh
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ العَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ،
وَعَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ. رَوَاهُ
البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Hadis
bersumber dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw melarang shalat setelah Ashar hingga matahari
terbenam, dan melarang shalat setelah Subuh hingga matahari terbit. (HR. Bukhārī dan Muslim)
Pada
tahun 1983 - 1988 saya belajar agama di pondok YTP Kertosono. Selama 5 tahun
saya belajar al-qur’an dan hadis termasuk hadis yang kita bahas pada pagi ini yaitu hadis yang isinya membahas mengenai
waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat. Adapun
waktu yang kita dilarang untuk melakukan sholat itu ada 2 yaitu 1.waktu setelah shalat Ashar 2. waktu setelah
shalat Subuh. Jadi apabila kita sudah selesai melaksanakan shalat Ashar maka kita tidak
diperbolehkan lagi melakukan shalat sunnah. Begitu pula setelah selesai melaksanakan
sholat Subuh maka kita juga tidak diperbolehkan lagi melakukan shalat sunnah.
Jadi sholat sunnah ba’diyah asar dan ba’diyah subuh itu dilarang. Nabi Muhammad
saw melarang shalat
setelah Ashar dan setelah Subuh adalah menggunakan kata ma’rifat yaitu lafaz
"الصَّلَاةَ yang berarti
larangannya bersifat umum. Oleh sebab itu larangan dalam hadis ini berlaku
untuk umum yaitu semua bentuk dan macam shalat dilarang baik itu sholat sunnah
maupun sholat lainnya seperti sholat janazah juga dilarang dilakukan bagi orang yang sudah selesai
melakukakn sholat Ashar dan sholat Subuh. Jadi seseorang yang sudah selesai
sholat asar dan subuh maka orang tersebut dilarang sholat lagi. Sebagai contoh
kita sudah selesai sholat asar tau-tau ada sholat janazah maka kita tidak boleh
ikut sholat janazah karena kita sudah sholat asar kecuali bagi orang yang belum
sholat asar dia boleh sholat janazah dan setelah itu dilanjutkan sholat asar. Contoh lagi kita
sudah selesai sholat subuh tau-tau ada sholat janazah maka kita tidak boleh
ikut sholat janazah karena kita sudah selesai sholat subuh kecuali orang yang belum
sholat subuh dia boleh sholat janazah dan setelah itu dilanjutkan sholat subuh. Oleh karena itu
apabila ada janazah yang dibawah ke masjid waktunya waktu asar atau waktu subuh maka janazah tersebut harus disholatkan
terlebih dahulu baru kemudian sholat asar atau sholat subuh. Praktek fiqih
seperti ini sudah sesuai dengan makna hadis yang sedang kita bahas pagi ini.
Kesimpulanya : kita dilarang melaksanakan sholat sunnah pada dua waktu yaitu
waktu setelah sholat asar hingga
matahari terbenam dan waktu setelah sholat subuh hingga matahari terbit. Karena
sholat yang dilarang itu bersifat umum maka semua bentuk sholat menjadi
dilarang untuk dilakukan setelah asar dan subuh. Kiranya seperti itu maksud
hadis yang saya baca semoga bisa kita fahami untuk dipraktekkan dalam ibadah
kita sehari-hari . sekian wassalam
Minggu, 13 April 2025
TAYAMUM SEBAGAI PENGGANTI WUDHU
Pengertian Tayamum
Tayamum adalah bersuci sebagai pengganti wudu atau mandi besar dengan menggunakan debu atau permukaan bumi yang suci, ketika seseorang tidak mendapatkan air atau tidak dapat menggunakan air karena alasan tertentu, seperti sakit atau dalam perjalanan jauh.
Dalil Tayamum dalam Al-Qur’an
Allah swt berfirman dalam Surah Al-Māidah ayat 6:
وَإِنْ كُنْتُمْ
مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ
لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ
فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. QS. Al-Māidah: 6
Ayat ini memberikan petunjuk bahwa dalam kondisi tertentu ketika air tidak tersedia atau tidak memungkinkan digunakan, Allah memberikan keringanan kepada umat Islam untuk bertayammum.
Hadis tentang Tayamum
Rasulullah saw bersabda:
جُعِلَتِ ٱلْأَرْضُ كُلُّهَا لِي وَلِأُمَّتِي مَسْجِدًا وَطَهُورًاDijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan bagi umatku sebagai tempat bersujud dan alat bersuci.HR.Bukhari dan Muslim
Hadis ini menjelaskan bahwa seluruh permukaan bumi yang suci dapat digunakan untuk tayamum, baik berupa tanah, pasir, batu, atau debu yang bersih.
Syarat Tayamum
- Tidak menemukan air setelah mencarinya dengan sungguh-sungguh.
- Tidak dapat menggunakan air karena sakit atau sebab lain yang dibenarkan syariat.
- Waktu sholat telah masuk.
Tata Cara Tayamum
- Niat dalam hati untuk menghilangkan hadas.
- Mengusap wajah dengan debu suci.
- Mengusap kedua tangan hingga pergelangan dengan debu suci.
- Tertib, yaitu melakukan urutan sesuai sunnah.
Media yang Diperbolehkan untuk Tayamum
Permukaan bumi yang bersih dan suci, seperti:
- Tanah kering
- Pasir bersih
- Debu suci
- Batu yang tidak najis
Hikmah Tayamum
Tayamum menunjukkan betapa Islam adalah agama yang mudah dan memberi keringanan kepada pemeluknya. Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuannya. Ketika tidak ada air atau tidak mampu menggunakannya, cukup tayamum sebagai ganti wudu agar sholat tetap bisa dilaksanakan. Karena sholat tidak boleh ditinggalkan hanya karena tidak ada air.
Penjelasan tentang Tayamum
Ayat di atas menjelaskan tentang tayamum. Yang dimaksud tayamum adalah mengambil tanah yang suci untuk mengusap wajah dan kedua tangan disertai dengan niat menghilangkan hadats, karena tidak mendapatkan air atau karena ada halangan dalam menggunakan air untuk tujuan bersuci menjelang sholat.
Media yang dapat digunakan untuk bertayamum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih dan suci, seperti pasir, bebatuan, tanah basah, tanah lembab, maupun tanah kering. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad ﷺ dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu:
جُعِلَتِ الأَرْضُ كُلُّهَا لِى وَلأُمَّتِى مَسْجِداً وَطَهُوراً
Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan untuk umatku sebagai tempat untuk sujud dan sebagai alat bersuci.(HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, apabila seseorang hendak berwudhu tetapi tidak ada air, maka diperintahkan baginya untuk melakukan tayamum sebagai pengganti wudhu. Artinya, sholat tidak boleh ditinggalkan hanya karena tidak ada air. Walaupun tidak ada air, ketika sudah masuk waktu sholat maka kita tetap wajib sholat, hanya saja caranya yang berbeda.
Apabila ada air, maka bersuci dilakukan dengan berwudhu. Namun jika tidak ada air, maka bersuci dilakukan dengan tayamum. Adapun tata cara tayamum adalah:
- Niat
- Mengusap wajah
- Mengusap kedua tangan
- Tertib (berurutan)
Adapun alat yang dapat digunakan untuk bersuci dalam tayamum adalah tanah yang suci, debu yang suci, pasir yang suci, batu yang suci, atau seluruh permukaan bumi yang bersih dan suci.
Begitulah cara Allah SWT memberikan keringanan kepada hamba-Nya. Jika tidak ada air, tidak perlu repot-repot, cukup tayamum saja sebagai pengganti wudhu. Namun jika ada air, maka bersucilah dengan wudhu menggunakan air tersebut. Karena syarat sahnya sholat adalah bersuci, dan ternyata bersuci itu bisa dilakukan dengan dua cara: yang pertama adalah dengan berwudhu, dan yang kedua adalah dengan tayamum.
Demikian penjelasan singkat dalam kuliah subuh ini tentang tayamum. Semoga dapat kita pahami untuk diamalkan dalam ibadah kita sehari-hari.
Kesimpulan
Tayamum adalah bentuk kasih sayang dan kemudahan dari Allah swt kepada hamba-Nya. Ia menjadi solusi bersuci dalam kondisi darurat agar kewajiban sholat tetap dapat dilaksanakan. Maka dari itu, marilah kita pelajari, pahami, dan amalkan tata cara tayamum dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah swt.
Minggu, 04 Juni 2023
Suasana sholat berjamaah itu harus tenang
عن أبي قتادة قال بين ما نحن نصلي مع النبيّ ص ع إذ سمع
جلابة رجال فلماّ صلىّ قال ما شأنكم قالوا إستأجلنا إلى الصلاة قال فلا تفعلوا إذ
أتيتم الصلاة فعليكم السكينة فما أدركتم فصلّوا وما فاتكم فأتمّوا (متفق عليه)
Bersumber
dari Abu qotadah ia berkata: ketika kami sholat berjamaah bersama dengan Nabi
saw tiba-tiba beliau mendengar suara hiruk pikuk dari jamaah yang terlambat datang,
lalu setelah Nabi selesai sholat beliau bertanya suara apa itu tadi. Mereka menjawab itu
adalah suara kami sedang tergesah-gesah menuju sholat. Lalu Nabi bersabda:
janganlah kamu berbuat demikian apabila kamu mendatangi sholat, hendaknya kamu
harus bersikap yang tenang. Sholatlah kalian sesuai dengan yang kamu jumpai dan
sempurnakanlah sholat kalian jika tertinggal. (HR.Bukhori muslim)
Penjelasan:
pelajaran ingkang saged kito ambil sakeng hadis kolowau engge meniko kados
mekaten. Sudah menjadi kebiasaan bele sholat 5 waktu yang dilakukan oleh
para sahabat itu selalu dilakukan dengan
cara berjamaah dimasjid engge meniko Nabi saw ingkang dados iman lajeng poro
sahabat ingkang dados makmum. Ditengah-tengah Nabi saw sedang ngimami sholat tiba-tiba
Nabi mendengar suara hiruk pikuk pramilo sakeng meniko banjur Nabi takon sak
marine sholat. Iku mau suarane opo. Banjur dijawab. Nabi niku wau suwarane
duplak kulo jalaran kulo mlebu masjid niku wau ambek mlayu sakeng gesusune
mergo kari sholat. Banjur Nabi bersabda:
mene mane sampean kapan wes kari sholat mlebu masjid tetep kalem mlebu
masjid tetep tenang ojo sampek duplak sampean ojo sampek sikel sampean mlebu
masjid dengan berlari sehingga menimbulkan suara blek-blek blek sebab suasana
sholat berjamaah itu harus dilakukan dengan khusuk, dengan tenang, dan dengan
penuh kosentrasi. Maka tidak boleh ada suara apapun yang mengganggu kekhusuk’an
sholat. Dari teguran Nabi yang seperti ini maka dapat kita tarik kesimpulan oh
lah nek ngono berarti waktu kita sholat berjamaah suasananya harus benar-benar
tenang aman dan nyaman jangan sampai ada suara-suara lain yang bisa mengganggu
orang yang sholat. La sekarang timbul pertanyaan. Biasanya kalau bulan puasa
ketika orang islam sedang sholat tarawih di masjid tiba-tiba ada suara mercon
dor-dor dor. Lantas itu bagaimana hukumnya secara islam. Hukumnya haram karena
jelas-jelas bisa mengganggu orang yang sedang sholat dimasjid. Oleh karena itu
pelakunya harus dihentikan dari perbuatanya dan orang islam jangan sampai
membiarkanya. Tentu itu adalah tanggung jawab kita bersama sebagai orang islam
dan samping itu pula keamanan desa harus bersikap tegas terhadap keamanan desa.
Jadi orang yang sedang sholat itu harus dijaga keamananya harus dengan suasana
yang tenang sebab orang yang sholat diganggu dengan suara duplak saja dilarang
oleh Nabi apalagi diganggu dengan suara mercon dar dor dar dor. Bagi makmum
yang sudah terlambat ketinggalan imam sholat tidak boleh tergesa-gesah tetap dengan
sikap yang tenang dan langsung mengikuti gerakan imam yang dijumpai. Kemudian
disempurnakan sholatnya setelah imamnya salam.
Rabu, 31 Mei 2023
MENYENTUH KULIT LAWAN JENISNYA
وعن
عائشة قالت: فقدت رسول الله صم ليلة من الفراش فالتسمته فوضعت يديّ على باطن قدميه
وهو في المسجد وهما منصوبتان "رواه مسلم"
Dari
Aisyah ia berkata: Pada suatu malam saya kehilangan Rosulullah saw dari tempat
tidur, kemudian saya merabanya dan tanganku memegang dua telapak kaki
Rosulullah yang sedang tegak karena beliau sedang sujud (HR. Muslim)
Penjelasan:Nabi
Muhammad saw nek kapan turu karo bojone nok kamar iku koyok’e gak lampuan. Gak
lampuan ateges kamare dijarno peteng
jalaran lampune dipateni. La kok wero nek kapan turune Nabi Muhammad iku gak
lampuan. Iyo soale Aisyah tau kelangan Nabi banjur digrayangi, kata-kata
digrayangi berarti peteng.lamon padang yo gak digrayangi. Wong asale turu wong
loro kok ujuk-ujuk ilang. Wong asale aku diiringi Nabi barang nglilir tengah
wengi la kok maleh aku turu ijen. Terus kiro-kiro pindah mrendi Nabi iki. Sebab
suasana tanpa lampu engge meniko dalam suasana kamar yang gelap Aisya berusaha
mencari suaminya, Aisyah berusaha menemukan suaminya tidak dilakukan dengan
cara memanggil-manggil “Nabi-nabi sampean dimana” atau tidak dilakukan dengan
cara menyalakan lampu tapi secara spontan Aisyah mencari Nabi itu dilakukan
dengan cara tempat tidurnya digrayangi dengan menggunakan kedua tanganya.
Barang
digrayangi gak lidok akhire kesanggul sikile Nabi. Mari ngono sikile Nabi mau
dicekel karo Aisyah oh iki sikil sing tengen oh iki sikil sing kiwo tapi
duplak’e Nabi kok ngadek. Gak ngonone lapo seh Nabi iki. Tibak’e anane duplak’e
Nabi ngadek mergo waktu iku posisi Nabi sedang sujud melaksanakan sholat
tahajut. Oh Yo bener wae aku kelangan sebab Nabi sedang sholat tahajut aliyas
sholat wengi. Menawi hadist meniko dipun fahami sakeng sisi dunia fiqih ada
faham seperti ini. Ing naliko sikile Nabi digrayangi Aisyah pada saat itu
status Nabi punya wudhu karena beliau
sedang dalam sholat berarti secara otomatis beliau dalam kaeadaan suci ateges
punya wudhu. Nabi Muhammad yo ngerti nek kapan wong sing grayangi iku mau
bojone dewe yoiku Aisyah. Dengan peristiwa itu Nabi Muhammad tidak menghentikan
sholatnya tapi beliau meneruskan sholatnya. Faham sebagian ulamak oh nek ngono
berarti wong sing duwe wudhu banjur kesenggol lawan jenisse ora sampek nyebabno
batal-le wudhu sebab lamun wudhune bathal tentu Nabi Muhammad wudhu disek terus
gek nerusno sholate. Dilanjutkanya sholat nabi setelah disentuh oleh Aisyah itu
menunjukkan bahwa menyentuh kulit lawan jenis itu tidak sampai menyebabkan
batalnya wudhu. Nek kapan ono wong lanang mari wudhu terus njemok wong wedok
utowo sebalik’e ono wong wedok mari wudhu terus kesenggol wong lanang ngene iki
status wudhune ono sing ngarani bathal ono sing ngarani ora batal. Kanggone
sing ngarani bathal yo otomatis kudu wudhu mane sak durunge sholat. Tapi
kanggone wong sing ngarani ora batal berarti ura usah ngulangi wudhu mane tapi
langsung sholat. Terus opo sebabe kok bedo pendapat. Sebab mengartikan firman
Allah “
au laamastumun nisak” itu berbeda. Yang pertama mengartkan bersetubuh
dengan perempuan dan yang kedua mengartikan menyentuh perempuan. Kapan
diartikan bersetubuh berarti njemok wong wedok ora batalno wudhu. Tapi kapan
diartikan menyentuh berarti njemok wong wedok iku iso mbatalno wudhu. Menurut tarjih
Muhammadiyah ikut faham yang mengatakan bahwa menyentuh lawan jenis itu tidak
membatalkan wudhu buktinya nabi dipegang Aisya ketika sholat tidak wudhu
kembali itu berarti wudhunya tidak batal. Dan faham inilah yang kami yakini
kebenaranya untuk dipraktekkan dalam ibadah sehari-hari . sekian trim......
Selasa, 30 Mei 2023
TAYAMUM
TAYAMUM
وَإِنْ كُنْتُمْ
مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ
لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ
فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (Qs. Al Maidah: 6).
Ayat
kolowau menjelaskan tentang tayamum. Bele ingkang dipun maksud tayamum engge
meniko mengambil tanah yang suci untuk mengusap muka dan tangan dengan niat
menghilangkan hadats karena tidak mendapatkan air atau berhalangan menggunakan
air untuk tujuan sholat. Media yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih dan suci baik
itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, tanah yang lembab ataupun ataupun
tanah yang kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi saw dari
sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu ‘anhu :
جُعِلَتِ الأَرْضُ كُلُّهَا لِى وَلأُمَّتِى مَسْجِداً وَطَهُوراً
Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku
dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk
bersuci”. (Muttafaq
‘alaihi)
Dados
menawi sampean bade wudhu banjur mboten wonten toyo mongko sampean diperintahno
supados melakukan tayamum sebagai gantinya berwudhu. Tegese sholat niku mboten
angsal ditinggalno dengan alasan gak ono banyu. Senajan gak ono banyu kapan wes
wayae sholat yo kudu tetep sholat cumak carane sing berbeda. Nek kapan ono
banyu carane sholat disucikan dengan berwudhu. Tapi nek kapan gak ono banyu
carane sholat disucikan dengan cara bertayamum. Dene carane bertayamum. 1. Niat
2.mengusap wajah 3. Mengusap kedua tangan 4 tertib tegese kudu urut. Dene alat ingkang saged dipun damel sesuci
dalam bertayamum engge meniko tanah yang suci debu yang suci pasir yang suci
batu yang suci atau seluruh permukaan bumi yang bersih dan suci. Begitulah
carane gusti Allah memberi keringanan dumateng hambanipun lek gak ono banyu
gampang le gak perlu repot-repot sampean tayamum wae sebagai pengganti wudhu.
Tapi lek kapan ono banyu yo wudhuwo kelawan gunakno banyu mau. Sebab syarat
syahnya sholat itu dengan bersuci. Dan ternyata bersuci itu bisa dilakukan
dengan dua cara. Pertama yaitu dengan cara berwudhu dan kedua yaitu dengan cara
bertayamum. Demikian penjelasan kuliah subuh saya tentang tayamum semoga bisa kita fahami untuk
dipraktekkan dalam ibadah kita sehari-hari.
Minggu, 11 Oktober 2020
Bab orang yang
lebih berhak menjadi imam sholat
عن
أبي مسعود قال قال رسول الله صلعم يؤمّ القوم أقرؤهم لكتاب الله فإن كانوا فى
القراءة سواء فأعلمهم بالسّنّة فإن كانوا فى السّنّة سواء فأقدمهم هجرة فإن كانوا فى الهجرة سواء فأقدمهم سنّا ولا
يؤمّنّ الرّجل الرّجل في سلطانه ولا يقعد في بيته على تكرمته إلاّ بإذنه (رواه
أحمد ومسلم)
Hadis meniko menjelaskan tentang
syarat-syarat orang yang lebih berhak
menjadi imam sholat. Berbicara masalah imam sholat berarti berbicara masalah kuwalitas
seseorang dalam memehami al-qur’an. Berbicara masalah imam sholat berarti
berbicara pinter-pinteran ngerti-ngertian ateges sopo sing luwih pinter sopo
sing luwih ngerti sopo sing luwih ahli lan sopo sing luwih professional didalam
memahami al-qur’an. Yang dimaksud pinter disini kalau orang itu pinter bahasa
inggris maka tidak masuk katagori pinter yang dibutuhkan untuk imam sholat.
Kalau orang itu pinter matematika maka tidak masuk kebutuhan pinter yang
diperlukan disini. Tetapi yang dimaksud pinter disini yaitu orang yang pinter
dalam memahami al-qur’an. Pinter apane
pinter mocoe Ngerti tajwite faham dowo endek’ke tepak mahkrojul hurupe Iso
tafsire tur mudeng asbanun nuzule. Mocoe al-qur’an lagune penak tajuwite tepak
makhrojul hurufe pas tur pinter alat-alate al-qur’an iso nawhune iso shorefe
iso tafsire iso balaghoe segala ilmu bantu ilmu alat yang terkait dengan
kebutuhan al-qur’an itu dikuasai. Engko kapan ono wong sing duwe criteria sing
koyok ngono berarti orang tersebut yang lebih berhak menjdi imam sholat. Mongko
wong mau lebih berhak diangkat menjadi imam sholat disuatu masjid. Terus kapan
sekirane ono wong liyo sing podo ngertine podo pintere sing A pinter qur’an
masio sing B yo ngono podo pintere podo ahline mongko kudu digolek’i syarat
yang kedua endi kiro2sing luwih ngerti bab masalah hadis. Kapan karo-karone
isek podo pintere sing A pinter qur’an hadis masio sing B yo pinter qur’an
hadis qur’an podo ngertine hadis podo fahame mongko kudu digolek’i syarat sing
nomer 3 yoiku endi sing luwih disek hijroe. Ketika hadis ini diterangkan oleh
guru saya almarhum kiyai H.Mustain kastam waktu saya dipondok kelas 1 Aliyah
saya bertanya kepada kiyai. Yai jaman sekarang sudah tidak ada hijroh terus opo
kiro-kiro sing digawe ngukur kriteria syarat menjadi imam yang ketiga karena
sepeninggal Nabi sudah tidak ada hijroh lagi. Maka jawab sang kiyai kalau
memang sekira jaman sekarang sudah tidak ada hijroh maka kata hijroh harus
dimaknai dengan hijroh yang lain endi kiro-kiro sing luwih disek sekolahe endi
kiro-kiro sing luwih disek mondok’e endi kiro-kiro sing luwih disek sarjane
maka itu sebagai pengganti yang lebih dulu hijrohnya. Nek kapan qur’an wis podo
pintere hadis wis podo ngertine mongko wong sing luwih disek blajare dia itulah
yang lebih berhak menjadi imam sholat. Engko kapan qur’an podo pintere hadis
podo entose sekolah yo podo barenge maka harus dicarikan kriteria syarat
menjadi imam yang ke4 mana yang lebih tua umurnya. Yang umurnya lebih tua
itulah yang lebih berhak diangkat menjadi imam sholat. Oh nek ngono berarti
urusan ngimami sholat iku gak urusan umur tapi urusan pinter-pinteran al-qur’an
senajan umure enom tapi kok pinter qur’an maka dia lebih berhak menjadi imam
sholat daripada yang umurnya tua tapi kurang mengerti tentang al-qur’an.
Terkait masalah imam sholat pernah diadakan pelatihan imam-imam sholat
sekecamatan ujungpangkah dikumpulkan jadi satu kemudian dites cara baca
alfatehanya sudah benar atau belum hasilnya ternyata banyak yang tidak lulus
termasuk saya juga tidak lulus. Kalau diukur disini saya sudah baik tapi kalau
diukur didepan juri saya kurang baik tapi meskipun demikian kita tidak boleh
mogok untuk ngimami sholat yang penting
tetap berusaha untuk belajar terus sampai menjadi benar.