BAB MEMBERSIHKAN MASJID YANG TERKENA NAJIS DENGAN AIR YANG BANYAK
عن
أبي هريرة قال: قام أعرابيّ فبال فى المسجد فقام
إليه النّاس ليقعوا به فقال النبيّ صلعم دعوه وأرقوا على بوله سجلا من ماء فإنّما
بعثتم ميسّرين ولم تبعثوا معسّرين (رواه الجماعة)
Bersumber dari Abi
Huroiroh ia berkata: berdirilah seorang baduwi lalu kencing didalam masjid
kemudian orang-orang berdiri untuk memukulnya lalu Rosulullah saw bersabda:
biarkanlah dia dan tuangkanlah setimba air diatasnya. Karena sesungguhnya kamu
diutus untuk memudahkan dan tidak diutus untuk mempersukar. HR.Jamaah.
Penjelasan:
Zaman Nabi Muhammad saw
meniko wonten tiang ingkang dipun gepuk’i gara-gara nguyoi masjid. Masjid sing
mestine kudune dibersehi dadak malah diuyoi. Masjid sing mestine kudu dijogo
kesuciane dadak tambah diuyoi. Mulo songko iku kabeh wong podo murang-muring
gara-gara masjite dikotori dengan barang najis. Mongko sak anane wong podo
misoi kurang ajar iku wong masjid kok diuyoi.
Berhubung masjid
kolowau klalaran uyo berarti masjid kolowau statusnya najis. Pramilo sakeng
meniko mboten angsal dipun damel sholat kejobo dipun suceni rumiyen. Banjur
wong-wong podo takon dumateng Nabi. Terus kepiye Nabi carane mbersehi masjid
sing kenek uyo apakah seluruh lantai
masjid itu harus dicuci semua ataukah cukup yang terkena najis itu saja yang
harus dibersihkan.
Lalu Nabi menjawab:
masjid yang terkena barang najis emboh iku najis mergo kenek tembelek’e pitek,
emboh iku najis mergo kenek air kencing emboh iku najis mergo kenek barang
najis liya-liyane mongko carane mbersei utowo carane nyuceni gak usah sak
masjid dipel kabeh tapi cukup diposisi sekitar lokasi yang dikenai najis saja
yang harus dipel dengan air yang sebanyak-banyaknya. Jadi air merupakan alat
yang dapat digunakan untuk menghilangkan barang najis. Semakin banyak jumlah
barang yang najis maka semakin banyak pula jumlah air yang dibutuhkan untuk
membersihkanya.
Kesimpulanya apabila
masjid kita kena barang najis maka kita wajib membersihkanya dengan air. Sesuai
dengan sabda Nabi tuangkanlah setimba air diatasnya itu berarti ateges masjid
yang terkena barang najis cepet-cepet nang sucenono cepet-cepet nang mbersehono
dengan cara dipel dengan cara disiram dengan cara diblancur dan dengan
cara dibilasi dengan air yang
sebanyak-banyaknya. Kalau sudah diyakini najisnya itu hilang maka barulah
masjid tersebut kembali kepada statusnya yang awal yaitu suci. Dan kalau suci
kita bebas menggunakanya untuk sholat sebagaimana mestinya. Untuk itu masjid
harus kita jaga kesucianya jangan sampai kotor masjid harus tetap bersih,
masjid harus tetap suci karena masjid tempat yang digunakan untuk bersujud
kepada Allah swt. Kiranya seperti itu yang dimaksud hadis yang saya baca
sekitan trimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar