Larangan membaca al-qur’an di dalam rukuk dan sujud
عن إبراهيم بن
عبد الله أنّه سمع عليّ بن أبي طالب يقول: نهاني رسول الله صلعم عن قراءة القرآن
وأنا راكع أو ساجد
Bersumber dari Ibrohim bin Abdullah bahwa ia mendengar
Ali bin Abu Tholib berkata: Rosulullah saw melarangku membaca al-qur’an
sementara aku rukuk atau bersujud.
Penjelasan: Rosulullah saw melarang kito membaca
al-qur’an dalam sholat pada dua posisi yaitu posisi rukuk dan posisi sujud.
Pada waktu kito rukuk meniko dipun larang membaca al-qur’an. Pada waktu kito
sujud ugi dipun larang membaca al-qur’an. menawi sampun wonten penjelasan
ingkang jelas kados mekaten bele ingnalikane rukuk kito meniko dipun larang
maos al-qur’an berarti kito mboten usah membaca al-qur’an pada saat rukuk dalam
sholat. menawi sampun wonten penjelasan ingkang jelas kados mekaten bele
ingnalikane sujud kito meniko dipun larang maos al-qur’an berarti kito meniko mboten
usah membaca al-qur’an pada saat sujud dalam sholat. jadi dalam dua tempat ini
engge meniko dalam rukuk dan sujud Rosulullah saw melarang kita membaca
al-qur’an didalamnya.
Ini menggambarkan bele do’a –do’a sholat meniko sampun
diatur dalam islam. doa-doa meniko boten angsal diubah ateges mboten angsal
ditambai lan mboten angsal dikurangi tapi kudu pas persis koyok dene ingkang
sampun dipun diajarno deneng Rosulullah saw. kalau diluar sholat al-qur’an
boleh kit baca didalam rumah, al-qur’an boleh kit baca didalam musholah,
al-qur’an juga boleh kita baca didalam masjid. akan tetapi didalam sholat
al-qur’an tidak boleh dibaca dalam semua gerakan sholat. tempat atau posisi
yang lazim atau yang biasa digunakan untuk membaca al-qur’an dalam sholat engge
meniko pada waktu kita berdiri dalam sholat. setelah takbir kita membaca doa
iftitakh setelah membaca doa iftitakh maka disitulah kita boleh membaca
al-qur’an engge meniko membaca surat al-fatekha dan dilanjutkan dengan membaca
ayat ayat yang lain dari al-qur’an.
Berdiri dalam sholat pada rokaat yang pertama
disitulah kita boleh membaca al-qur’an. engge meniko membaca surat al-fatekha
dan dilanjutkan dengan membaca ayat ayat yang lain dari al-qur’an. Berdiri
dalam sholat pada rokaat yang kedua disitulah kita boleh membaca al-qur’an.
engge meniko membaca surat al-fatekha dan dilanjutkan dengan membaca ayat ayat
yang lain dari al-qur’an. Berdiri dalam sholat pada rokaat yang ketiga kita
cukup membaca surat al-fatekhah tanpa dilanjutkan dengan membaca ayat-ayat yang
lain dari al-qur’an. Berdiri dalam sholat pada rokaat yang keempat kita juga
cukup membaca surat al-fatekhah saja tanpa harus dilanjutkan dengan membaca
ayat-ayat yang lain dari al-qur’an.
dengan demikian berarti hanya dalam dua posisi saja kita
boleh membaca al-qur’an dalam sholat yaitu posisi saat kita berdiri pada rokaat
yang pertama dan posisi saat kita berdiri pada rokaat yang kedua. selebihnya
pada rokaat yang ketiga dan keempat kita cukup membaca surat al-fatekha saja.
sebagai inti hadist yang saya baca memberikan pengertian kepada kita bahwa
dalam situasi rukuk dan sujud kita dilarang membaca al-qur’an. pada waktu kita
rukuk kita harus membaca doa rukuk kita tidak boleh membaca al-qur’an. pada
waktu kita sujud kita harus membaca doa sujud kita tidak boleh membaca
al-qur’an. kalau begitu berarti meskipun
membaca al-qur’an itu baik tapi tidak boleh dibaca disembarang tempat. ada
tempat-tempat yang kita dianjurkan untuk membaca al-qur’an namun ada juga
tempat-tempat yang kita dilarang untuk membaca al-qur’an termasuk didalam rukuk
dan sujud. kiranya seperti itu maksud hadist yang saya baca semoga bisa kita
fahami dan kita praktekkan dalam kegiatan sholat kita sehari-hari. sekian
trimakasih .wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar