Cara duduk dalam sembahyang dan cara meletakkan kedua tangan pada kedua paha
kuliah subuh ke 104 oleh bapak Muntaha,.S.Ag,S.Pd
عن ابن عمر أنّ النبيّ صلعم كان إذا جلس في
الصلاة وضع يديه على ركبتيه ورفع إصبعه اليمنى التى تلى الإبهام فدعابها ويده اليسرى
على ركبته اليسرى باسطها عليها (رواه مسلم)
Bersumber dari
Ibnu Umar: sesungguhnya Nabi saw apabila duduk dalam sembahyang beliau
meletakkan kedua tanganya pada kedua lututnya, mengacungkan jemari telunjuknya
yang sebelah kanan kearah depan. Sedangkan tangan kirinya ditutupkan pada
lututnya yang sebelah kiri. HR Muslim
Penjelasan: Hadist
meniko maringi penjelasan dumateng kito bab masalah cara duduk dalam sembahyang
dan cara meletakkan tangan pada kedua paha atau kedua lutut. Tentunipun kito
kedah mengenali bele dalam sembahyang meniko wonten gerakan duduk ingkang dipun
wastani kalian duduk tasyahut. Dalam gerakan sembahyang pasti ada gerakan duduk
tasyahut. Ada yang cuman satu duduk dan ada yang dua duduk. Yang satu duduk
disebut duduk tasyahut awal dan duduk yang kedua disebut duduk tasyahut akhir.
Sekarang sholat apa yang hanya memiliki satu duduk dan sholat apa yang memiliki
lebih dari satu duduk. Sholat yang hanya terdiri dari dua rokaat berarti cuman
memiliki satu duduk tasyahut. Sedang sholat yang jumlah rokaatnya lebih dari
dua rokaat berarti memiliki dua duduk tasyahut. Contohnya sholat subuh meniko
namung wonten satu duduk tasyahut. Sholat dhuhur meniko wonten 2 duduk
tasyahut. Sholat asar meniko wonten 2 duduk tasyahut. Sholat maghrib meniko
wonten 2 duduk tasyahut lan sholat isyak meniko ugi wonten 2 duduk tasyahut.
Sakmantunipun kito mengertos gerakan duduk dalam sholat baik itu duduk tasyahut
awal maupun duduk tasyahut akhir maka kita harus bisa memposisikan tangan kita
baik tangan yang kanan maupun tangan
yang kiri enggemeniko tangan yang kiri epek-epeknya kita jeber untuk menutupi
lutut kita yang sebelah kiri. Sedangkan tangan kita yang kanan kita posisikan
menggenggam kecuali jari telunjuk kita acungkan kearah depan atau kita acungkan
kearah kiblat yang kita tempelkan diatas paha kanan kita. Hal itu bisa kita
lakukan baik dalam duduk tasyahut awal maupun dalam duduk tasyahut akhir.
Adapun posisi kaki kita dalam duduk tasyahut enggemeniko dalam duduk tasyahut
awal kaki kiri kita jongok’i dengan bokong kita sedang dalam duduk tasyahut
akhir kaki kiri kita slempangkan maju kedepan sehingga bokong kita menempel
tekel dan tidak lagi terganjel oleh kaki kiri kita. Adapaun kaki sebelah kanan
lulutnya kita tekuk kebelakang engan semua jari-jemari kaki kita hadapkan
kearah kiblat. Menawi sholat kito meniko sampun kados mekaten kolowau
enggeminiko posisi tangan kanan dan tangan kiri posisi kaki kanan dan kaki kiri
dalam gerakan duduk tasyahut itu sudah seperti yang kami terangkan diatas
berarti sholat sampean meniko sudah persis seperti sholatnya Nabi saw. Kiranya
seperti itu yang dimaksud hadist yang saya baca semoga bisa kita fahami untuk
kita amalkan dalam praktek ibadah sholat kita sehari-hari amin amin yarabal
alamin. Wassalam.
Pak ustadz,,,, Aku mau tanya, Dulu nabi ketika melakukan shalat subuh, posisi kaki pada tasyahudnya apakah seperti tasyahud awal atau tasyahud akhir ?.....
BalasHapusdalam penjelasan saya diatas ada yang kurang jelas ta
BalasHapus