Ngantuk disaat melakukan sembahyang
materi kuliah subuh ke 123 oleh Bapak Muntaha,S.Ag,S.Pd
عن عائشة أن النبي صلعم قال: إدا نعس أحدكم فى الصلاة
فليرقد حتى يدهب عنه النوم فإن أحدكم إدا صلى وهو نعس لعله يدهب يستغفر فيسب نفسه
Bersumber dari Aisyah
sesungguhnya Nabi saw bersabda: jika salah seorang dari kamu mengantuk dalam
sembahyang maka hendaklah dia tidur dahulu sampai hilang rasa ngantuk itu sebab
apabila salah seorang dari kamu sembahyang dengan mengantuk maka bisa saja dia
bermaksud berdoa akan tetapi yang terjadi dia malah mencaci maki dirinya
sendiri.
Penjelasan: Hadist
meniko kulo paringi judul “ngantuk disaat melakukan sembahyang”. Opo ono
kiro-kiro wong sembahyang banjur ngantuk. Sebab hadist meniko mbakhas masalah
ngantuk dalam sembahyang berarti yo ono wong sembahyang tapi ngantuk. Rupine
hal meniko perlu dipun kaji dalam ilmu fiqih supados sampean sedoyo meniko
saged ngerti lan saged memahami status sholat yang dilakukan dalam situasi
ngantuk apakah sholatnya itu masih perlu diteruskan ataukah sebaliknya
sholatnya itu harus diberhentikan. Sekarang kita harus kembali kepada
eksistensi sholat bahwa dalam sholat itu ada gerakan-gerakan sholat yaitu
gerakan takbir, gerakan rukuk, gerakan bangun dari rukuk, gerakan sujud,
gerakan bangun dari sujud, gerakan duduk takhiyat awal, gerakan duduk takhiyat
akhir dan gerakan salam. Semua gerakan-gerakan sholat yang saya sebutkan diatas
pada waktu sholat itu harus kita lakukan dengan alam sadar. Kemudian setiap
gerakan sholat itu harus diberengi atau harus disertai dengan bacaan doa-doa
sholat. Pada waktu kita membaca doa-doa sholat itupun harus dilakukan dengan
situasi alam sadar pula. Situasi alam sadar artinya situasi yang tidak ngantuk
ketika kita sedang sholat dan kalau kita itu ngantuk ketika sholat berarti ada
jalur yang putus yaitu jalur komunikasi antara kita dengan Allah swt sudah
tidak bisa nyambung gara-gara ngantuk. Maka apabila sampean mengalami situasi
dan kondisi yang seperti ini yakni ngantuk dalam sembahyang maka kata Nabi saw
lebih baik sampean menghentikan sembahyangnya lalu tidurlah dahulu dan seusai
bangun dari tidur silahkan sembahyangnya dilanjutkan kembali. Dari sini saya
dapat memaknai oh nek ngono berarti sembahyang itu harus dilakukan dengan alam
sadar, sembahyang itu harus dilakukan dengan penuh kosentrasi, dan sembahyang
itu harus dilakukan dengan penuh kemantapan hati. Dengan kata lain sembahyang
tidak boleh ngantuk kalau ngantuk sembahyangnya tidak boleh diteruskan sebab
ngantuk itu bisa merusak isi sembahyang. Kiranya seperti itu yang dimaksud
hadist yang saya baca semoga bisa kita fahami bersama untuk ditrapkan dalam
ibadah kita sehari-hari. Kami akhiri cukup sekian wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar