I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, 16 Januari 2013

Ketika takbir tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga, ketika rukuk dan bangun dari rukuk tangan juga diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga.


Bapak Muntaha,S.Ag, S.Pd

عن ملك بن الحويرث أنّ رسول الله  صلعم كان إذا كبّررفع يديه حتّى يحاذي بهما أذنيه, وإذا ركع رفع يديه حتّى يحاذي بهما أذنيه, وإذا رفع رأسه من الركوع فقال سمع الله لمن حمده فعل مثل ذالك. (رواه بخارى ومسلم)
Bersumber dari Malik bin Huwairits, bahwa Rasulullah saw apabila bertakbir beliau mengangkat kedua tanganya sampai sejajar dengan kedua telinganya, jika rukuk beliau mengangkat kedua tanganya sampai sejajar dengan kedua telinganya, kalau mengangkat kepala dari rukuk beliau membaca “Allah mendengar orang yang memujinya dan melakukan seperti diatas. HR. Bukhori Muslim

Penjelasan:
Hadist ini penjelasanya sama dengan hadist minggu yang lalu. Minggu yang lalu menjelaskan yaitu tangan harus diangkat setinggi atau sejajar dengan pundak tapi sekarang menjelaskan bahwa tangan harus diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga. Oh nek ngono berarti mengangkat tangan ketika takbir, ketika rukuk dan ketika bangun dari rukuk itu ada dua cara. Cara yang pertama tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan dada dan cara yang kedua tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga.
Sampean menggunakan cara yang pertama yaitu tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan pundak maka prilaku sampean itu sudah cukup syah dalam sholat karena Rasulullah saw telah memberi contoh seperti itu. Trus lamun sampean menggunakan cara yang kedua enggemeniko tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga maka prilaku sampean yang semacam itu juga sudah cukup syah dalam sholat sebab Rasulullah saw juga telah berbuat seperti itu dalam sholatnya. Sekarang kita tinggal pilih mengunakan cara yang pertama ataukah memilih menggunakan cara yang kedua.
Saiki kapan ono wong sholat ayo disawang takbire terutama wong sing dadi imam sholat. Engko kapan sholat trus takbire iku tangane diangkat sejajar dengan pundaknya oh berarti imam iku mau menggunakan cara yang pertama yang bersumber hadits dari Salim dari ayahnya. Tapi nek kapan imam iku mau takbire tangane diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinganya oh berarti imam iku mau menggunakan cara yang kedua yang bersuber hadits dari Malik bin Huwairits. Lah nek kapan sembahyang iku wis wero jluntrungane sing koyok ngene mongko sing ndewek rasakno iku tambah mantep sebab sholate ndewek iku wis iso niru koyok dene sholate Rasulullah.
Dadi sejatine ilmu fiqih yang membahas sifat-sifat sholat atau cara cara sholat Rasulullah itu cukup banyak dan cukup luas. Salah satu diantaranya ya seperti ini membahas tangan diangkat sejajar dengan pundak atau tangan diangkat sejajar dengan daun telinga. Engko kapan tak jelasno ngene iki kok isek kurang jelas sampean yo kenek takon marang kulo tapi takone ojo dek masjid wayai kulo ngaji kados ngeten niki utuwo takone ojo dek dalan sampean moro mawon ten griyo kulo kersane saged jelas jalaran mboten diuber waktu. Kapan takone ten masjid sakno liyano ono sing gesusu reng pasar ono sing gesusu reng ngalas dll. Kangge bapak lan ibu yang dengan sabar mau menunggu mendengarkan pengajian kuliah subuh saya sampai selesai saya ucapkan trimakasih semoga bapak ibu mendapat tambahan ilmu khususnya ilmu fiqih yang membahas seputar tatacara beribadah kepada Allah swt. Semoga ibadah kita sudah benar seperti contoh dari Rasulullah swa amin. Kami akhiri cukup sekian wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar