Ketika takbir tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga, ketika rukuk dan bangun dari rukuk tangan juga diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga.
Bapak Muntaha,S.Ag, S.Pd
عن ملك بن الحويرث أنّ رسول الله صلعم كان إذا كبّررفع يديه حتّى يحاذي بهما
أذنيه, وإذا ركع رفع يديه حتّى يحاذي بهما أذنيه, وإذا رفع رأسه من الركوع فقال
سمع الله لمن حمده فعل مثل ذالك. (رواه بخارى ومسلم)
Bersumber dari Malik bin Huwairits,
bahwa Rasulullah saw apabila bertakbir beliau mengangkat kedua tanganya sampai
sejajar dengan kedua telinganya, jika rukuk beliau mengangkat kedua tanganya
sampai sejajar dengan kedua telinganya, kalau mengangkat kepala dari rukuk
beliau membaca “Allah mendengar orang yang memujinya dan melakukan seperti
diatas. HR. Bukhori Muslim
Penjelasan:
Hadist ini penjelasanya
sama dengan hadist minggu yang lalu. Minggu yang lalu menjelaskan yaitu tangan
harus diangkat setinggi atau sejajar dengan pundak tapi sekarang menjelaskan
bahwa tangan harus diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga. Oh nek
ngono berarti mengangkat tangan ketika takbir, ketika rukuk dan ketika bangun
dari rukuk itu ada dua cara. Cara yang pertama tangan diangkat setinggi atau
sejajar dengan dada dan cara yang kedua tangan diangkat setinggi atau sejajar
dengan daun telinga.
Sampean menggunakan
cara yang pertama yaitu tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan pundak
maka prilaku sampean itu sudah cukup syah dalam sholat karena Rasulullah saw
telah memberi contoh seperti itu. Trus lamun sampean menggunakan cara yang
kedua enggemeniko tangan diangkat setinggi atau sejajar dengan daun telinga
maka prilaku sampean yang semacam itu juga sudah cukup syah dalam sholat sebab
Rasulullah saw juga telah berbuat seperti itu dalam sholatnya. Sekarang kita
tinggal pilih mengunakan cara yang pertama ataukah memilih menggunakan cara
yang kedua.
Saiki kapan ono
wong sholat ayo disawang takbire terutama wong sing dadi imam sholat. Engko
kapan sholat trus takbire iku tangane diangkat sejajar dengan pundaknya oh
berarti imam iku mau menggunakan cara yang pertama yang bersumber hadits dari
Salim dari ayahnya. Tapi nek kapan imam iku mau takbire tangane diangkat
setinggi atau sejajar dengan daun telinganya oh berarti imam iku mau
menggunakan cara yang kedua yang bersuber hadits dari Malik bin Huwairits. Lah
nek kapan sembahyang iku wis wero jluntrungane sing koyok ngene mongko sing
ndewek rasakno iku tambah mantep sebab sholate ndewek iku wis iso niru koyok
dene sholate Rasulullah.
Dadi sejatine
ilmu fiqih yang membahas sifat-sifat sholat atau cara cara sholat Rasulullah
itu cukup banyak dan cukup luas. Salah satu diantaranya ya seperti ini membahas
tangan diangkat sejajar dengan pundak atau tangan diangkat sejajar dengan daun
telinga. Engko kapan tak jelasno ngene iki kok isek kurang jelas sampean yo
kenek takon marang kulo tapi takone ojo dek masjid wayai kulo ngaji kados ngeten
niki utuwo takone ojo dek dalan sampean moro mawon ten griyo kulo kersane saged
jelas jalaran mboten diuber waktu. Kapan takone ten masjid sakno liyano ono
sing gesusu reng pasar ono sing gesusu reng ngalas dll. Kangge bapak lan ibu
yang dengan sabar mau menunggu mendengarkan pengajian kuliah subuh saya sampai
selesai saya ucapkan trimakasih semoga bapak ibu mendapat tambahan ilmu
khususnya ilmu fiqih yang membahas seputar tatacara beribadah kepada Allah swt.
Semoga ibadah kita sudah benar seperti contoh dari Rasulullah swa amin. Kami
akhiri cukup sekian wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar